Disini saya akan memberikan Sinopsis dan Pesan Moral yang terdapat dalam film PETUALANGAN SHERINA:
Di lingkungannya yang baru, Sherina dapat cepat menyesuaikan diri dan memperoleh teman-teman baru.. Sherina pun menjadi sasaran kejahilan “bandit kelas,” seorang anak lelaki bernama Sadam, yang bersama dua teman jahilnya, Dudung dan Icang, kerap menggoda dan mempermainkan anak-anak lain, khususnya anak-anak yang lebih lemah. Sherina tidak tinggal diam, ia menyemangati teman-temannya untuk berani menantang dan melawan kesewenang-wenangan Sadam dan kedua temannya itu. Walaupun mereka bermusuhan, namun dalam hati kecil Sherina terbersit keingintahuan kenapa Sadam bisa mempunyai perangai nakal seperti itu.
Pada ibunya di rumah, Sherina mengungkapkan keheranannya, kenapa bisa ada anak yang begitu nakal seperti Sadam. Dan Bu Darmawan pun mengingatkan, “Sherina, kalau kamu tidak mengenal teman kamu lebih dekat, mana mungkin kamu bisa tahu kenapa dia jadi nakal begitu?”
Sherina pun akhirnya memperoleh kesempatan untuk mengenal Sadam yang ternyata anak dari keluarga Ardiwilaga. Dan konflik dalam film ini memuncak ketika Sherina yang diajak Sadam untuk berkeliling perkebunan milik orang tuanya, diharuskan berhadapan dengan komplotan penjahat pemimpin Pak Raden yang merupakan orang suruhan seorang pengusaha licik bernama Kertarajasa untuk menculik anak Ardiwilaga sebagai cara untuk memuluskan kerajaan propertinya yang dihalangi oleh pertanian milik Ardiwilaga. Sherina dan Sadam pun menjadi lebih dekat dan saling mengenal ketika mereka terlibat sebuah petualangan seru yang betul-betul menguji kecerdikan dan keberanian mereka serta juga mengajari mereka nilai-nilai kerja sama dan persahabatan. Kejadian ini membuat Sadam mau berdamai dengan Sherina dan meminta maaf atas perlakuannya yang suka jahil kepada teman-teman.
SINOPSIS
Sherina,
seorang gadis cilik yang lucu, periang, cerdik, energetik dan punya banyak
teman. Sherina sering kali bermain dan berlari-larian dengan sahabat-sahabatnya
tersayang sepulang sekolah. Anak periang ini tinggal di Jakarta bersama ayah
dan ibunya, Pak dan Bu Darmawan. Sayang sekali, kehidupan dan teman-teman yang
telah lama ia kenal harus ditinggalkannya ketika ayahnya yang agronom lulusan
IPB diterima bekerja oleh Pak Ardiwilaga, pemilik perkebunan di Lembang. Dengan
sedih dan berat hati, Sherina mengikuti kedua orangtuanya pindah ke Bandung.
Di lingkungannya yang baru, Sherina dapat cepat menyesuaikan diri dan memperoleh teman-teman baru.. Sherina pun menjadi sasaran kejahilan “bandit kelas,” seorang anak lelaki bernama Sadam, yang bersama dua teman jahilnya, Dudung dan Icang, kerap menggoda dan mempermainkan anak-anak lain, khususnya anak-anak yang lebih lemah. Sherina tidak tinggal diam, ia menyemangati teman-temannya untuk berani menantang dan melawan kesewenang-wenangan Sadam dan kedua temannya itu. Walaupun mereka bermusuhan, namun dalam hati kecil Sherina terbersit keingintahuan kenapa Sadam bisa mempunyai perangai nakal seperti itu.
Pada ibunya di rumah, Sherina mengungkapkan keheranannya, kenapa bisa ada anak yang begitu nakal seperti Sadam. Dan Bu Darmawan pun mengingatkan, “Sherina, kalau kamu tidak mengenal teman kamu lebih dekat, mana mungkin kamu bisa tahu kenapa dia jadi nakal begitu?”
Sherina pun akhirnya memperoleh kesempatan untuk mengenal Sadam yang ternyata anak dari keluarga Ardiwilaga. Dan konflik dalam film ini memuncak ketika Sherina yang diajak Sadam untuk berkeliling perkebunan milik orang tuanya, diharuskan berhadapan dengan komplotan penjahat pemimpin Pak Raden yang merupakan orang suruhan seorang pengusaha licik bernama Kertarajasa untuk menculik anak Ardiwilaga sebagai cara untuk memuluskan kerajaan propertinya yang dihalangi oleh pertanian milik Ardiwilaga. Sherina dan Sadam pun menjadi lebih dekat dan saling mengenal ketika mereka terlibat sebuah petualangan seru yang betul-betul menguji kecerdikan dan keberanian mereka serta juga mengajari mereka nilai-nilai kerja sama dan persahabatan. Kejadian ini membuat Sadam mau berdamai dengan Sherina dan meminta maaf atas perlakuannya yang suka jahil kepada teman-teman.
Pesan
moral :
1. Menjalin
Persahabatan/Persaudaraan Tanpa Memandang Status Sosial
Tokoh Sherina dalam film PS, pada dasarnya memiliki ketulusan dan
kecerdasan
mengutarakan
pikiran dan perasaan
melalui kata-kata, serta
menerima dan
menanggapi pendapat orang lain. Hal ini ditunjukkan
dengan usahanya menjalin
persahabatan/persaudaraan. Perannya mampu menentukan
keberhasilan pergaulan
seorang anak.
2.
Tolong-menolong sebagai Wujud Mahkluk Sosial
Film PS telah
mewujudkan nilai-nilai moral,pertama
tentang saling tolongmenolong; ini
ditunjukkan dengan sikapSherina
menolong Sadam pada
saat
terjadi penculikan. Sherina yang berusaha gigih untuk
menyelamatkan Sadam dari
penculik.
Kedua, kerja sama
dengan satu tujuan,
ini ditunjukkandengan sikap
Sherina dan Sadam saling kerjasama untuk menghadapi
kejahatan. Hingga setiap
manusia
diberikan Tuhan rasa
tolong-menolong antar sesama
manusia, sebagai
makhluk sosial dan kerja sama dengan tujuan yang sama.
3. Keberanian Tidak
Didasari Pada Perbedaan Gender
Perjuangan
Sherina untuk menolong
Sadam dari penculik
memang bukan hal
mudah.
Sikap pemberani merupakan dasar
untuk mempunyai hati
yang mantap,
percaya diri yang besar dalam menghadapi bahaya,
kesulitan, tantangan, dan tidak
takut.
Keberanian yang ditunjukkan
Sherina sebagai apresiasi
bahwa sikap
pemberani
tidak harus dimiliki
oleh seorang laki-laki
tetapi perempuan. Hal
ini
tergambar dengan sikap Sherina menemukan surat wasiat
dan foto penculik.
4. Perilaku
Dibentuk oleh Lingkungan Sekitar
Salah satu langkah
penting dalam membangun
pribadi berintegritas adalah
membangun seseorang menjadi manusia yang optimis.
Prinsip dasar tersebut akan
menumbuhkan
dimensi moral dan spiritual pada
pelaksanaan serta membangun
daya
kreatif demi kemuliaan
umat manusia. Film
PS, juga menceritakan
bagaimana
lingkungan berperan penting
dalam sebuah kehidupan.
Hal ini
ditunjukkan
dengan sikap Sadam
yang suka jahil
pada temannya di
sekolah.
Berbeda ketika berada di rumah menjadi manja dan keras
kepala. Karakter Sadam
sebagai pembelajaran bagaimana seorang anak harus
mempunyai prinsip bersikap.
5. Kepekaan terhadap
Lingkungan Sekitar
Jati diri manusia
berperan penting, bagaimana
manusia menentukan jati
dirinya
dengan kepekaan di lingkungan sekitar. Kepekaan
merupakan tindakan yang tidak
banyak
dimiliki oleh manusia,
karena sikap ini
menjadi hal yang
banyak ingin
dimiliki oleh manusia. Keteguhan dan ketenangan
merupakan hal yang perlu ada
dalam kepekaan dari lingkungan untuk mengimbangi hasil
yang baik. Dalam film
PS Sherina adalah
gadis kecil yang
mandiri dan antisipasi
terhadap lingkungan
sekitar.
Komentar
Posting Komentar